Seorang lelaki: bertubuh subur dengan raut wajah yang menyenangkan. Vespa tua yang dikendarainya melaju, tenang. Kedua bannya tampak bermesraan dengan aspal yang terdapat lubang-lubang kecil di bagian-bagiannya.Raut wajahnya tenang, tak terlihat kelelahan diguratan halus wajahnya yang terterpa gerimis tipis di sore itu. Sesekali, ia mengusap wajahnya atas gerimis. Jangan tanya ia: "Kamu darimana?" karena kita akan disibukkan untuk menghafal sangat banyak kota yang pernah ia kunjungi sebelum ia berada di tempat itu. Sudah lebih dari seratus kilo meter dia berkendara tak henti. Optimisme yang tinggi sebagai sebab atas kekuatan yang merasuki tubuhnya, sehingga perjalanan yang demikian panjang itu tiada terasa.
| Hanya orang yang berani bermain dan menari bersama ombak yang tidak akan terhempas pada batu karang, tapi sebaliknya, akan mencumbui batu karang, akan datang bersama hempasan ombak, akan melumat bibir pantai, dan ia bergumam, "Betapa nikmat dan asinnya garam kehidupan!" |
|
0 comments:
Segera tuliskan komentar Anda mumpung masih kosong dan jadilah yang pertamax. Di sinilah tempat Anda untuk menuliskan curahan hati atas tulisan saya di atas baik berupa apresiasi, saran, kritikan, atau pertanyaan jika memang kurang jelas atau tambahan jika memang kurang lengkap.
Komentar Anda sangat MEDIA FIKSI butuhkan untuk pengembangan kualitas blog MEDIA FIKSI ini ke depan. Mari terus belajar dan berbagi karena belajar dan berbagi itu indah. Terima Kasih.
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.