Hanya orang yang berani bermain dan menari bersama ombak yang tidak akan terhempas pada batu karang, tapi sebaliknya, akan mencumbui batu karang, akan datang bersama hempasan ombak, akan melumat bibir pantai, dan ia bergumam, "Betapa nikmat dan asinnya garam kehidupan!"

Minggu, 10 Juni 2012

WAHAI BAPAKKU

Wahai bapak berjas!
Hari itu, Proklamsi telah dikumandankan
Genderang kemerdekaan bertalu-talu
Rakyat serentak berteriak “ merdeka”

Wahai bapak berjas!
Hari ini, Kemerdekaan telah kau isi dengan hura-hura
Moral anak bangsa telah kau hancurkan
Di kotaku perahu phinisi kini tiada lagi berlayar
Pasanga rikajang kini tiada lagi bermakna

Wahai bapak berjas! Lihat anak-anak bangsamu ini
Tunduk di depan moncong senapan sendiri
Diam dan tertindas
Linangan air mata
Jeritan anak-anak
Menggema
Anak-anak bangsamu tak mampu berucap yang ini putih dan itu hitam

Wahai bapak berjas!
Kuingin hari esok muncul matahari
Di balik jubahmu
Di bawah kaki kursimu
Kami terang, semuanya terang


Silahkan Baca juga Postingan berikut:

2 comments:

ayano rosie : 15 Juni 2012 pukul 20.55 mengatakan...

wahai sahabat
senang rasanya
mata dapat lagi
membaca karya indahmu
pa kabarmu?

BlogS Of Hariyanto : 18 Agustus 2013 pukul 05.01 mengatakan...

lama tak menyapa, mumpung masih suasana lebaran di bulan syawal, saya datang mengucapkan mohon maaf lahir batin, keep happy blogging always...salam kemerdekaan :-)


Silahkan Berkomentar

Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.

KOMENTAR

TULISAN TERBARU